Tuesday, March 29, 2016

Wisata Heritage Green Industry di PT. Semen Padang


Tidak banyak masyarakat umum mendapatkan kesempatan untuk bisa mengunjungi tempat-tempat yang keren dan eksklusif dibalut dalam sebuah paket destinasi wisata yang menarik. Dalam kesempatan yang langka ini, saya berhasil lolos seleksi untuk mengikuti Wisata Edukasi Green Industri (WeGI) ke-5 yang digagas oleh Komunitas We Green Industry bersama PT. Semen Padang bertajuk Wisata Heritage dan Industri Semen Pertama dan Terhijau di Indonesia. Nama kegiatannya unik seperti nama orang dan hanya orang-orang pilihan yang bisa mengikutinya, salah satunya saya.

Pagi itu pada 19 Maret 2016, udara sangat segar sekali, sinar mentari begitu terik dan langit biru bersama barisan awan menemani, ditambah jalanan tidak begitu padat sehingga saya tidak terlambat menuju Wisma Indarung di PT. Semen Padang sebagai start point bertemunya kegiatan WeGI 5 ini.

Memasuki area pabrik, tanduk kerbau sebagai gerbang utama sudah menyampa. Hingga detik itu saya belum menerima kabar dari Cipto yang sudah berjanji akan bersama-sama ke lokasi. Setelah ditunggu-tunggu dan tidak ada kabar, saya melenggang saja masuk ke dalam pabrik melewati pos petugas keamanan terus ke atas menuju Gedung Utama PT Semen Padang. Karena tidak tahu lokasi Wisma Indarung itu, lantas saya memutuskan untuk bertanya kepada salah seorang pekerja.

“Misi Uda, Wisma Indarung dimana ya da?” tanyaku polos.

“Di atas sana, lurus saja,” jawabnya yang sebenarnya menggunakan bahasa Minang.

Selama perjalanan menuju Wisma Indarung suasana zaman Belanda begitu kental terasa. Terlihat dari bangunannya yang berasitektur klasik. Wisma Indarung merupakan kawasan rumah dinas dan penginapan bagi tamu PT. Semen Padang. Berada diketinggian berhawa sejuk, dikelilingi pepohonan yang tinggi, dekat dengan pabrik Indarung I dan dengan view Kota Padang yang mempesona.

Akhirnya sampai juga. Usai meletakan kendaraan, saya kemudian masuk ke dalam Wisma Indarung. Peserta WEeGI 5 sudah berkumpul dan mengenakan baju kegiatan sembari sarapan pagi dan bercengkrama dengan sesama peserta lainnya. Semula sempat cemas, takut telat namun ternyata tidak hehe

We Green Industry

Sekilas WeGI merupakan komunitas terbuka, siapa saja baik perusahaan, kelompok interest maupun individu dapat berkiprah untuk bersama-sama mewujudkan lingkungan menjadi lebih baik dan mendorong perusahaan menerapkan kaidah green industry.

Untuk kesempatan WeGI 5 ini mengundang pengiat sosial media dan blogger se-Indonesia untuk melihat secara langsung operasional perusahaan yang tidak hanya untuk mencari pendapatan finansial perusahan saja, namun memperlihatkan serta berbagi pengalaman tentang pengelolaan industri yang ramah lingkungan dan sosial masyarakat dalam mengimplementasikan komitmen triple bottom line (Profit, Planet, People).

Melalui WeGI ada semangat mendekatkan industri dengan lingkungan dapat berjalan secara lebih masif dan diharapkan WeGI menjadi gerakan nasional bagi industri ekstraktif (menggunakan SDA sebagai bahan baku) untuk menerapkan kaidah dan standar green industry.

Kegiatan WEeGI di PT. Semen Padang ini merupakan yang kelima dilaksanakan di Indonesia dan diikuti oleh 52 peserta. Setelah sebelumnya kegiatan serupa pernah digelar di PT Semen Indonesia pada 13 Desember 2014, di PT Semen Indonesia pada 14 Februari 2015, di PT Semen Gresik pada 6 Juni 2015, dan di PT Semen Gresik pada 28 November 2015.

PT. Semen Padang bagi masyarakat Sumatra Barat buka hal yang asing lagi. Sudah dikenal sebagai perusahan semen tertua di Indonesia bahkan pertama se-Asia Tenggara yang telah memberikan banyak perannya dalam pembangunan bangsa. Tidak hanya infrastruktur, sumber daya manusia hingga turut serta menjaga pelestariaan adat budaya dan alam terutama di Ranah Minang.

Nah, satu lagi siapa juga yang tidak akan mengenal klub sepak bola yang satu ini yaitu Semen Padang FC yang sponsor utamanya dari perusahan semen tersebut. Semen Padang FC ini berlaga di liga Indonesian Super League dan telah eksis sejak 30 November 1980.

PT. Semen Padang merupakan perusahan semen terbesar nasional yang berkedudukan di Kawasan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatra Barat sekitar 15 km dari pusat kota. Perjalanan yang cukup panjang telah mengokohkan PT. Semen Padang untuk terus basinergi membangun nagari dan tentunya juga sudah memproduksi milyaran mungkin telah triliyunan sak semen yang telah dimulai sejak 18 Maret 1910 hingga detik ini.

Pabrik Belanda

Sumber Foto :https://humasptsp.wordpress.com/
Awal mulanya perusahaan ini berdiri ketika salah seorang perwira Belanda berkebangsaan Jerman yangg bernama Ir. Carl Christophus Lau tertarik dengan bebatuan yang berada di Bukit Karang Putih dan Bukit Ngalau pada tahun 1896. Dari hasil kajian Laboratorium Voor Material Landerzoek di Belanda, bukit tersebut memiliki kandungan batu kapur (lime stone) dan batuan silika (silica stone) yang berpotensi untuk pembuatan semen sebagai bahan utamanya.

Kemudian pada 25 Januari 1907 Ir. Carl Christophus Lau mengajukan permohonan Hindia Belanda untuk mendirikan pabrik semen di Indarung dan pada 16 Agustus 1907 permohonan itu disetujui. Proses konstruksi dan kajian terus dilakukan hingga tepat 18 Maret 1910 berdirilah pabrik semen yang kala itu bernama NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM) dikenal dengan pabrik Indarung I. Secara resmi perusahaan ini mulai beroperasi pada tahun 1911 dengan kapasitas produksi 22.900 ton per tahun.

Siring dengan berjalannya waktu, PT. Semen Padang kemudian dinasionalisasikan oleh Pemerintah Republik Indonesia dari pemerintah Belanda pada 5 Juli 1958. Selama periode ini, perusahaan mengalami proses kebangkitan kembali melalui rehabilitasi dan pengembangan kapasitas pabrik Indarung I menjadi 330.000 ton/ tahun. 

Selanjutnya pabrik melakukan transformasi pengembangan kapasitas pabrik dari teknologi proses basah menjadi proses kering dengan dibangunnya pabrik Indarung II yang diresmikan pada tahun 18 maret 1980 dengan kapasitas 660.000 ton / tahun. Dilanjutkan pabrik Indarung III diresmikan pada 29 Desember 1983 dengan kapasitas 660.000 ton / tahun. 

Kemudian pabrik Indarung IV 23 Juli 1987 dengan kapasitas 1.620.000 ton dan pabrik Indarung V dibangun pada tahun 1995 dengan kapasitas 2.300.000 ton/tahun seiring dengan pengalihan kepemilikan saham PT.Semen Padang ke PT.Semen Gresik (Persero)Tbk. 

Melihat dari sisi efisiensi produksi yang menggunakan teknologi proses basah proses basah (wet-process) dan lingkungan maka, produksi pabrik Indarung I dihentikan sejak Oktober 1999 dan tersisa empat pabrik. Untuk melayani kebutuhan semen yang terus meningkat, Semen Padang kembali membangun pabrik baru dengan naman Indarung VI dan rencananya akhir tahun 2016 akan rampung.

Memang tidak sembarang orang untuk bisa masuk area PT. Semen Padang terutama area pabrik dan pertambangan batu kapur. Melalui kegiatan WeGI 5 ini saya bisa blusukan ke tempat tersebut, bila meminjam istilah dari berita yang diterbitkan website semenpadang.co.id.

Registasi ulang sudah, toolkit kegiatan dan merchandise dari PT. Semen Padang sudah diterima, begitu juga dresscode berupa berupa baju kaos putih telah digunakan. Saatnya berwisata

Dari agenda yang diperoleh terdapat beberapa tujuan destinasi yang akan dikunjungi berupa bangunan heritage dan pengelolaan green industri di PT. Semen Padang seperti Gedung Museum Bank Indonesia dan Kota Tua Padang, UKM Batik Tanah Liek Ayesa di Marapalam, tambang batu kapur, keliling pabrik Waste Heat Recovery Power Generation (HRPG), dan pabrik Indarung I serta bermain di Taman Reklamasi Indarung yang dimanfaatkan sebagai area driving golf.

Stadion Gor H. Agus Salim Padang








UKM Batik Tanah Liek Ayesa 



Lokasi Pertambangan Batu Kapur di Bukit Karang Putih


Pabrik Indarung I


Wisma Indarung


Sumber Foto: Koleksi Pribadi dan Facebook Widya Oktaviana dari Humas PT. Semen Padang

————————————————————————————————————————————————————
Bayu Haryanto – biasa disapa Ubay. Penikmat senja yang bermimpi untuk explore Indonesia dengan tagline #JajahNagariAwak. Pemotret yang suka dipotret. Perngkai kata dalam blog kidalnarsis.blogspot.com. Jejaring sosial Twitter @beyubay dan Instagram @beyubaystory.

Traveling  Explore  Journalism  Photograph  Writer  Share  Inspire

 ©Hak Cipta Bayu Haryanto. Jika mengkopi-paste tulisan dan foto ini di situs, milis, dan situs jaringan sosial harap tampilkan sumber dan link aslinya secara utuh. Terima kasih.

No comments:

Post a Comment