Wednesday, November 24, 2010

[Puisi] Anak Jalanan


ketika mentari
menampakan sinarnya
senyum lebar terpancar
menyinari wajah anak - anak jalanan

pagi yang cerah
selalau mereka harapkan
mereka bersiap diri
berdiri menunggu
tanda favorit di lampu merah

kebisingn suara kendaraan
menjadi makanan mereka sehari - -hari
kemacetan kota mereka nanti
hidup penuh kebebasan
bagi burung yang terbang kesana kemari
mencari sesuap nasi
mencar gizi yang sehat

kesusahan, kesedihan menjadi sahabat mereka
tak ada yang enak bila tak usaha
tak ada yang enak bila tak menganen
sekolah menjadi angan belaka

pemerintah hanya pemerintah
anak jalanan tetep anak jalanan
hidup dijalanan...
tempat bermain...
tempat mencari uang..

mana ada yang gratisan saat ini
mana ada yang peduli dengan kami
ungkap kekecewaan...
kesedihan...

melalaui alunan nada - nada riang anak jalanan
musisi - musisi kecil jalanan
musik - musik penggugah hati....

Padang 17 Januari 2009
Karya: Bayu Haryanto (Ubay)



Mereka Terlupakan
Dulu..
Mereka menyerukan kebebasan
Raga mereka tombak kemerdekaan
Telah terkubur mengabadi
Dalam belaian ibu pertiwi
Saksi bisu menceritakan

Mereka terlupakan
Dan mereka yang terlupakan
Akankah jeritan perjuangan
Serta pengorbanan mereka
Kita ketahui???
Kini..
Nisan yang terlupakan
Menjadi ingatan sementara

Oh...!!!
'mereka adalah pahlawan bangsa yang terlupakan'


*Padang,17 Agustus 2010

Indonesia ku

Tetesan darah yang tertumpah
Pengorbanan tergadaikan
Pendahulu bangsaku
Dari sabang sampai merauke
Menyerukan semangat juang mereka
Bersatu, menyatu
Aku bangga indonesia ku

Darah mengalird isela rimbunnya nyawa
Tumbuh tunas tunas bangsa
Pengorbanan akant ergantikan
Penerus bangsa,pengisi kemerdekaan
Aku cinta indonesia ku

Sang saka berkibar
Alunan indonesia raya menggema
Prestasi terukir
Menghadiahkan pada mereka
Tunas bangsa
Penerus dan pengubah
Negeri kaya penghianatan ini
Aku bangga indonesia ku

*Disela hening pagi termenung melihat masa lalu, Padang 17 Agustus 2010


KaryaBayu Haryanto (Ubay)

Duka..

Dan duka....

Kala elok nan ibu pertiwi
Dari Sabang hingga Merauke
Keindahan alam yang mendunia….

Gemuruh menghantam duka
Membagi pilu dibumi cendrawasi
Deraian hujan mebanjirkan tangisan
Banjir bandang dan longsor Wasior…..



Keheningan malam
Menggetarkan seluruh negeri
Mengamukan ombak yang terlelap
Menghilangkan cerita
Membangkitkan luka lama
Gempa dan Tsunami pagai, Mentawai….




Menyusul
Luapan amarah perut bumi
Mengudara lewat awan panas
Menimbun kepedihan yang mendalam
Letusan merapi yang tiada henti…




-->

Sedih...

Duka kembali datang...

Doa untuk indonesia
Doa untuk Wasior, Pagai dan Merapi....


 
Padang, 30 Oktober 2010


Karya: Bayu Haryanto (Ubay), mahasiswa jurusan Teknik Kimia Universitas Bung Hatta



———————————————————————————————————————————————
Bayu Haryanto – biasa disapa Ubay. Penikmat senja yang bermimpi untuk explore Indonesia dengan tagline #JajahNagariAwak. Pemotret yang suka dipotret. Perngkai kata dalam blog kidalnarsis.blogspot.com. Jejaring sosial Twitter @beyubay dan Instagram @beyubaystory.
Traveling  Explore  Journalism  Photograph  Writer  Share  Inspire

 ©Hak Cipta Bayu Haryanto. Jika mengkopi-paste tulisan dan foto ini di situs, milis, dan situs jaringan sosial harap tampilkan sumber dan link aslinya secara utuh. Terima kasih.

No comments:

Post a Comment